Ketika Halaman Tidak Lagi Bicara
Buku ini kosong, tapi genggaman dan bunga di dalamnya penuh luka. Kadang keindahan justru tumbuh dari rasa sakit.
- Maeve -
10/4/2025
Aku menamai karya ini Ikatan dan Halaman Kosong. Buku bagi banyak orang adalah simbol pengetahuan, cerita, atau perjalanan hidup. Tapi kali ini aku memilih menampilkannya dengan halaman yang hampa—seolah kisah yang seharusnya tertulis di dalamnya telah hilang, atau mungkin tidak pernah ada.
Dua bentuk merah yang kugambarkan seperti organ tubuh adalah representasi dari perasaan yang mentah, sesuatu yang masih berdetak tapi sekaligus rapuh. Tangan-tangan yang mencengkeramnya adalah simbol dari genggaman yang terlalu erat, sebuah keterikatan yang justru menimbulkan luka. Bunga-bunga yang tumbuh di atas luka itu aku hadirkan sebagai ironi: keindahan yang muncul dari rasa sakit.
Bagi aku, karya ini adalah percakapan tentang kehilangan makna—tentang bagaimana sesuatu yang seharusnya penuh isi, bisa terasa begitu kosong. Ia juga adalah refleksi tentang bagaimana manusia sering kali memaksa untuk menggenggam, padahal ada hal-hal yang seharusnya dilepaskan agar kita bisa menulis halaman baru.
Kekosongan bukanlah akhir. Kadang, ia adalah ruang yang disiapkan untuk cerita beriku.
Ketika Halaman Tidak Lagi Bicara
