Suara yang Tidak Pernah Terdengar

Aku menulis kata I’M FINE di atas kanvas ini dengan warna merah yang menyala, tapi kebenarannya justru tersembunyi di baliknya. Kata-kata itu sering kita ucapkan, padahal di dalam hati ada sesuatu yang retak.

Saat aku melukis ini, aku tidak berusaha menciptakan keindahan. Aku hanya menumpahkan apa yang sulit aku katakan dengan suara. Lapisan warna hitam, merah, dan putih ini adalah pertarungan—antara ingin terlihat baik-baik saja dan kenyataan bahwa aku sedang berjuang.

Bagi aku, karya ini bukan sekadar lukisan. Ia adalah teriakan diam. Ia adalah potret dari banyak hati yang berkata “aku baik-baik saja” padahal sebenarnya sedang hancur. Melalui karya ini, aku ingin jujur pada diriku sendiri—bahwa tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, bahwa ada luka yang memang butuh diakui sebelum akhirnya bisa sembuh.

Suara yang Tidak Pernah Terdengar